Pendidikan Terbaru Indonesia. Pendidikan Makalah Indonesia. Politik Sukses Indonesia.Pendidikan Dakwah Indonesia

Senin, 12 Januari 2015

Peran Guru dalam Inovasi Pembelajaran


A.    Peran Guru dalam Inovasi Pembelajaran


      "Guru sebagai ujung tombak" dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh kemampuan atau kompetensi yang diinginkan. Dalam proses belajar guru menyampaikan pesan berupa ilmu Proses komunikasi akan mencapai tujuan apabila kedua belah pihak-pengirim dan penerima dapat memiliki kesamaan pemahaman terhadap pesan dan informasi yang dikomunikasikan. Aktivitas belajar pada dasarnya merupakan suatu proses yang bersifat individual, namun demikian dalam prosesnya belajar juga terjadi dalam bentuk kelompok atau klasikal. Proses belajar yang sengaja dirancang biasanya memiliki tujuan yang spesifik, yaitu membentuk seseorang agar memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu disebut pembelajaran.
 Lalu bagaimanakah pembelajaran yang disebut sukses? Smith dan Ragan (2011:15-16) mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, antara lain: efektivitas; efisiensi dan daya tarik. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu membawa siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi seperti yang diharapkan. Pembelajaran efisien memiliki makna adanya aktivitas pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan waktu dan sumber daya yang relatif sedikit. Pembelajaran perlu diciptakan agar menjadi sebuah peristiwa yang menarik minat dan motivasi belajar siswa.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Secara umum banyak sekali peranan guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi pembelajaran, namun secara profesional meliputi tugas:
1.      Sebagai pengajar
Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
2.      Sebagai pendidik
     Mendidik berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak didik) agar potensi yang dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai kehidupan

3.      Sebagai pengembang bahan ajar
      Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a) prinsip relevansi, (b) konsistensi, dan (c) kecukupan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, (b) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi., dan (d) memilih sumber bahan ajar. Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik.
    Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus tahu bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam untuk mendukung inovasi program pembelajaran antara lain :
a.    Bahan ajar seperti apa yang harus di beli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran
b.   Bahan ajar seperti apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik
c.    Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa
      Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan atau kompetensi. Beberapa metode yang dilakukan oleh guru di ruang kelas antara lain :
a.    Presentasi
    Dalam sebuah persentasi, guru menyajikan, mendramatisa atau menyebarkan informasi kepada siswa .Komunikasi dikendalikan oleh guru dengan interaksi dengan pembelajar. Guru bisa menyelipkan pertanyaan dimana siswa dapat langsung menjawabnya. Sumber informasi bisa berupa buku ajar, situs internet, audio, video.
b.   Demostrasi
     Dalam sebuah demostrasi para siswa melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demostrasi mungkin direkam dan diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah atau praktik siswa dengan umpan balik diperlukan instruktur atau tutor yang hadir secara langsung. Belajar langsung di tempat sering kali menggunakan demostrasi  satu-persatu dimana siswa yang berpengalaman memperlihatkan kepada siswa lainnya bagaimana menjalankan sebuah prosedur.
c.    Latihan dan Praktek
    Dalam latihan dan praktek para pembelajar di bimbing melewati serangkaian latihan dan pratek yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif latihan dan pratek harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang benar dan memperbaik kesalahan yang mungkin dibuat oleh siswa .
d.   Tutorial
     Dalam tutorial, guru menyajikan konten, mengajukan pertanyaan atau persoalan, meminta respon para siswa, menganalisis tepat dan menyediakan praktik hingga para siswa menunjukan level dasar kompeten. Pmberian tutorial paling sering dilakukan satu lawan satu dan sering digunkan untuk mengajarkan keterampilan dasar, seperti membaca, dan matematika. Perbedaan antara toturial dan latihan dan praktik adalah tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru sementara latihan dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya.
e.    Diskusi
      Diskusi adalah pertukaran gagasan dan opini di antara para siswa dan guru. Strategi ini digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apa pun dan dalam kelompok kecil atau besar. Diskusi merupakan cara  yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan, keterampilan dan sikap dari kelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan pengajaran. Diskusi bisa dipimpin oleh guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan respon dari siswa dimana pertanyaannya harus membuat siswa memikirkan topik atau masalah yang mereka ketahui dan menerapkan pengetahuan tersebut. Pertanyaannya dimulai dengan bagaimana atau kenapa.
f.    Penemuan
    Strategi penemuan menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan,, untuk belajar. Strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan (trial and error). Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu pemahaman konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten tersebut. Aturan atau prosedur yang ditemukan para siswa mungkin berasal dari percobaan sebelumya, berdasarkan informasi dari buku referensi atau dari situs internet.
g.   Belajar Kooperatif
      Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama untuk saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar dari anggota siswa lainnya. Guru bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan belajar sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini sebaiknya tidak berlangsung lebih lama dari tugas belajar. Pengalaman belajar kooperatif bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka.
h.   Permainan
     Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang di dalamnya para siswa mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang menantang. Ini merupakan teknik yang sangat memotivasi, terutama untuk konten yang membosankan dan repetitif. Permainan mungkin melibatkan satu siswa atau satu kelompok siswa. Dengan melakukan permainan, para siswa mulai mengenali pola yang ada dalam situasi tertentu. Permainan bisa menantang dan menyenangkan untuk dimainkan. Permainan bisa memberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam.
i.     Simulasi
     Simulasi melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi di perkecil. Simulasi memungkinkan praktik realistik tampa mengeluarkan biaya dan resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi dapat digunakan untuk seluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal kita ingin menjelasakan tentang proses pembakaran pada mobil kita bisa membawa model mobil mainan dan menjelaskan pada siswa tentang simulasi mesin mobil dan siswa dapat memahami konsep yang sedang disajikan dan melindungi mereka dari bahaya menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5.      "Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran"
         Startegi pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh indidu untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi. Guru perlu melakukan upaya kreaktif dalam menggunakan strategi pembelajaran. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran, guru harus tahu upaya atau strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan. Ketika mengindetifikasi strategi pembelajaran, guru harus memilih dua jenis :
a.       Strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatan mengajar mata pelajaran, misal menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau membaca atau menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja.
b.      Startegi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif ,seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, membaca sebuah artikel koran. Pertimbangan utama ketika memilih startegi pembelajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu, pertimbangkan pula gaya belajar dan motivasi siswa saat guru dalam memilih startegi untuk memastikan dengan lebih baik, bahawa seorang guru dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dari pada siswa
         Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar. Ragam media yang dapat digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks, audio, video, komputer dan jaringan intenet. Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara cermat. Setiap jenis media pembelajaran memiliki kekuatan dan juga kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum diplih dan diimplementasikan dalam aktivitas pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus tahu mengombinasikan media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harus dapat menunjang efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7.     " Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi"
      Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seorang untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu. Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dinilai dengan menggunakan tes dan penilaian. Ada dua kategori tes yang dapat digunakan yaitu tes obejektif dan essai. Tes Evaluasi program adalah sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang hasilnya dapat digunakan untuk membuat sebuah keputusan. Evaluasi program ada 2 yaitu evaluasi sumatif bertujuan untuk menilai efisiensi dan daya tarik program setelah program tersebut dimplementasikan dalam situasi yang telah ditentukan serta evaluasi formatif yang bertujuan untuk mengembangkan program pembelajaran agar dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk menunjang atau memfasilitasi berlangsungnya proses pembelajaran. Seorang guru sebagai pengembang evaluasi, melakukan evaluasi  program pembelajaran bertujuan untuk mengetahu beberapa hal yaitu :
a.       Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b.      Peningkatan kompetensi dalam diri siswa  yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran
c.       Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan yang dikemukan oleh guru sebagai perancang program pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi yaitu :
a.    Apakah siswa menyukai program pembelajaran
b.   Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa  dalam mengikuti program pembelajaran
c.    Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi pembelajaran
d.   Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari
e.    Seberapa kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa.
       Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran berdasarkan kesimpulan data yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi program pembelajaran. Dalam hal ini evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proses pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil yang diharapkan


B.     Pentingnya Pembelajaran Inovatif
Daya kreativitas dan inovasi secara alamiah telah dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh dan berkembangnya pada setiap orang ini akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-masing untuk mengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur kreativitas dan inovasi pada setiap orang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah dengan adanya latihan yang berkesinambungan. Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan pada IMTAQ.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru. Dengan adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat, dan penuh tantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmu dan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Contoh inovasi pembelajaran yang sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengan nyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingat yang didukung dengan media, juga dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar dalam melakukan inovasi pembelajaran.
Mendidik tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik, tetapi juga membuka pola pikir mereka bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup mereka sehingga dari ilmu tersebut, mampu merubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan mereka menjadi lebih baik.
Penguasaan terhadap materi yang dikelola dan ditampilkan secara profesioal, dari hati dan tanpa paksaan, logis, dan menyenangkan, serta dipadukan dengan pendekatan personal-emosional terhadap peserta didik akan menjadikan proses pembelajaran yang ingin dicapai terwujud. Selain itu, pembelajaran juga harus dibuat bervariasi dengan menciptakan suatu metode pembelajaran yang baru atau dengan kata lain inovasi.
Berbicara tentang inovasi, sebenarnya kata ini seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap perubahan dikatakan sebagai inovasi. Inovasi adalah suatu ide, penemuan atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang benar-benar baru bagi seseorang yang bersifat relatif. Sedangkan inovasi pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode atau kiat seorang guru dalam membelajarkan siswa dengan berbagai tujuan tertentu.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:
  1. Kuasai teori pembelajaran
  2. Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
  3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
  4. Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
  5. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
  6. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
  7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya

Peran Guru dalam Inovasi Pembelajaran Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

INFO Pendidikan Terbaru