A. Peran Guru dalam Inovasi Pembelajaran
"Guru sebagai ujung tombak" dalam pelaksanaan pendidikan
merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar
mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas.Guru harus pandai membawa
siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada
beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan
materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan
unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya
kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan
keterampilan guru itu sendiri.
Guru yang efektif adalah guru
yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran.
Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi.
Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
kemampuan atau kompetensi yang diinginkan. Dalam proses belajar guru
menyampaikan pesan berupa ilmu Proses komunikasi akan mencapai tujuan apabila
kedua belah pihak-pengirim dan penerima dapat memiliki kesamaan pemahaman
terhadap pesan dan informasi yang dikomunikasikan. Aktivitas belajar pada
dasarnya merupakan suatu proses yang bersifat individual, namun demikian dalam
prosesnya belajar juga terjadi dalam bentuk kelompok atau klasikal. Proses
belajar yang sengaja dirancang biasanya memiliki tujuan yang spesifik, yaitu
membentuk seseorang agar memiliki kemampuan dan kompetensi tertentu disebut
pembelajaran.
Lalu bagaimanakah pembelajaran yang disebut sukses?
Smith dan Ragan (2011:15-16) mengemukakan beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, antara lain: efektivitas; efisiensi dan daya tarik. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran
yang mampu membawa siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi
seperti yang diharapkan. Pembelajaran efisien memiliki makna adanya aktivitas
pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan waktu dan sumber daya yang
relatif sedikit. Pembelajaran perlu diciptakan agar menjadi sebuah peristiwa
yang menarik minat dan motivasi belajar siswa.
Dengan
demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan
sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar
bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Secara
umum banyak sekali peranan guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi
pembelajaran, namun secara profesional meliputi tugas:
1.
Sebagai pengajar
Mengajar
berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa agar dapat
menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
2.
Sebagai pendidik
Mendidik
berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak didik) agar potensi yang
dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan
3.
Sebagai pengembang bahan ajar
Bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a) prinsip relevansi, (b) konsistensi,
dan (c) kecukupan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu
banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Secara garis besar
langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : (a) mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, (b) mengidentifikasi
jenis-jenis materi bahan ajar, (c) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi
tadi., dan (d) memilih sumber bahan ajar. Dalam menentukan cakupan atau ruang
lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa
aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek
psikomotorik.
Seorang guru sebagai pengembang bahan
ajar harus tahu bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam
untuk mendukung inovasi program pembelajaran antara lain :
a. Bahan
ajar seperti apa yang harus di beli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pembelajaran
b. Bahan
ajar seperti apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang
unik dan spesifik
c. Bahan
ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan siswa
Metode
pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh guru untuk
mencapai tujuan atau kompetensi. Beberapa metode yang dilakukan oleh guru di
ruang kelas antara lain :
a. Presentasi
Dalam
sebuah persentasi, guru menyajikan, mendramatisa atau menyebarkan informasi
kepada siswa .Komunikasi dikendalikan oleh guru dengan interaksi dengan
pembelajar. Guru bisa menyelipkan pertanyaan dimana siswa dapat langsung
menjawabnya. Sumber informasi bisa berupa buku ajar, situs internet, audio,
video.
b. Demostrasi
Dalam
sebuah demostrasi para siswa melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah
keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demostrasi mungkin direkam dan
diputar ulang melalui sarana media seperti video. Jika ingin interaksi dua arah
atau praktik siswa dengan umpan balik diperlukan instruktur atau tutor yang
hadir secara langsung. Belajar langsung di tempat sering kali menggunakan
demostrasi satu-persatu dimana siswa
yang berpengalaman memperlihatkan kepada siswa lainnya bagaimana menjalankan
sebuah prosedur.
c. Latihan
dan Praktek
Dalam
latihan dan praktek para pembelajar di bimbing melewati serangkaian latihan dan
pratek yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan
pengetahuan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif latihan
dan pratek harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang benar dan
memperbaik kesalahan yang mungkin dibuat oleh siswa .
d. Tutorial
Dalam
tutorial, guru menyajikan konten, mengajukan pertanyaan atau persoalan, meminta
respon para siswa, menganalisis tepat dan menyediakan praktik hingga para siswa
menunjukan level dasar kompeten. Pmberian tutorial paling sering dilakukan satu
lawan satu dan sering digunkan untuk mengajarkan keterampilan dasar, seperti
membaca, dan matematika. Perbedaan antara toturial dan latihan dan praktik
adalah tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru sementara latihan
dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya.
e. Diskusi
Diskusi
adalah pertukaran gagasan dan opini di antara para siswa dan guru. Strategi ini
digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apa pun dan dalam kelompok
kecil atau besar. Diskusi merupakan cara
yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan, keterampilan dan sikap dari
kelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan pengajaran. Diskusi bisa dipimpin oleh
guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan respon dari siswa dimana
pertanyaannya harus membuat siswa memikirkan topik atau masalah yang mereka
ketahui dan menerapkan pengetahuan tersebut. Pertanyaannya dimulai dengan
bagaimana atau kenapa.
f. Penemuan
Strategi
penemuan menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan,, untuk belajar.
Strategi ini menyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan
kesalahan (trial and error). Tujuan strategi penemuan adalah untuk memacu
pemahaman konten yang lebih mendalam melalui keterlibatan dengan konten tersebut.
Aturan atau prosedur yang ditemukan para siswa mungkin berasal dari percobaan
sebelumya, berdasarkan informasi dari buku referensi atau dari situs internet.
g. Belajar
Kooperatif
Belajar
kooperatif merupakan strategi pengelompokan di mana para siswa bekerja sama
untuk saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar dari anggota siswa
lainnya. Guru bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan belajar sfesifik akan tercapai. Kelompok formal ini
sebaiknya tidak berlangsung lebih lama dari tugas belajar. Pengalaman belajar
kooperatif bisa bersifat informal pula. Para siswa mungkin dapat menentukan
kebutuhan belajar mereka sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain untuk
meningkatkan pengalaman belajar mereka.
h. Permainan
Permainan
memberikan lingkungan kompetitif yang di dalamnya para siswa mengikuti aturan
yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang
menantang. Ini merupakan teknik yang sangat memotivasi, terutama untuk konten
yang membosankan dan repetitif. Permainan mungkin melibatkan satu siswa atau
satu kelompok siswa. Dengan melakukan permainan, para siswa mulai mengenali
pola yang ada dalam situasi tertentu. Permainan bisa menantang dan menyenangkan
untuk dimainkan. Permainan bisa memberikan pengalaman belajar yang beraneka
ragam.
i. Simulasi
Simulasi
melibatkan para siswa menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi di
perkecil. Simulasi memungkinkan praktik realistik tampa mengeluarkan biaya dan
resiko. Simulasi mungkin melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan
perlengkapan atau interaksi dengan komputer. Simulasi dapat digunakan untuk
seluruh kelas atau kelompok kecil yang bekerja sama. Misal kita ingin
menjelasakan tentang proses pembakaran pada mobil kita bisa membawa model mobil
mainan dan menjelaskan pada siswa tentang simulasi mesin mobil dan siswa dapat
memahami konsep yang sedang disajikan dan melindungi mereka dari bahaya
menyalakan mesin yang sesungguhnya.
5.
"Sebagai
pengembang strategi-strategi pembelajaran"
Startegi pembelajaran yaitu cara-cara
spesifik yang dapat dilakukan oleh indidu untuk membuat siswa mencapai tujuan
pembelajaran atau standar kompetensi. Guru perlu melakukan upaya kreaktif dalam
menggunakan strategi pembelajaran. Sebagai pengembang strategi-strategi
pembelajaran, guru harus tahu upaya atau strategi apa yang harus dilakukan
untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian
terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan.
Ketika mengindetifikasi strategi pembelajaran, guru harus memilih dua jenis :
a.
Strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang
berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatan mengajar mata pelajaran,
misal menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau membaca
atau menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja.
b.
Startegi yang berpusat pada siswa merupakan
kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif ,seperti membahas kelebihan
dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, membaca sebuah
artikel koran. Pertimbangan utama ketika memilih startegi pembelajaran adalah
bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan
pembelajaran. Selain itu, pertimbangkan pula gaya belajar dan motivasi siswa
saat guru dalam memilih startegi untuk memastikan dengan lebih baik, bahawa
seorang guru dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dari pada siswa
Media adalah sarana pembelajaran yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar. Ragam media yang dapat
digunakan dapat diklasifikasi sebagai teks, audio, video, komputer dan jaringan
intenet. Pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara cermat. Setiap
jenis media pembelajaran memiliki kekuatan dan juga kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum diplih dan diimplementasikan dalam aktivitas
pembelajaran. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus tahu
mengombinasikan media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program
pembelajaran(kombinasi media yang dipilih tentunya harus dapat menunjang
efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
7. "
Sebagai
penilai pembelajaran atau evaluasi"
Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh
seorang untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu. Evaluasi ada dua yaitu
evaluasi hasil belajar dan evaluasi program. Hasil belajar yang dicapai oleh
siswa dapat dinilai dengan menggunakan tes dan penilaian. Ada dua kategori tes
yang dapat digunakan yaitu tes obejektif dan essai. Tes Evaluasi program adalah
sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang hasilnya dapat digunakan
untuk membuat sebuah keputusan. Evaluasi program ada 2 yaitu evaluasi sumatif
bertujuan untuk menilai efisiensi dan daya tarik program setelah program
tersebut dimplementasikan dalam situasi yang telah ditentukan serta evaluasi
formatif yang bertujuan untuk mengembangkan program pembelajaran agar dapat
digunakan secara efektif dan efisien untuk menunjang atau memfasilitasi
berlangsungnya proses pembelajaran. Seorang guru sebagai pengembang evaluasi,
melakukan evaluasi program pembelajaran
bertujuan untuk mengetahu beberapa hal yaitu :
a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b. Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan
dalam program pembelajaran
c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya
peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan yang dikemukan oleh
guru sebagai perancang program pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah
evaluasi yaitu :
a. Apakah siswa menyukai program pembelajaran
b. Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran
c. Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi
pembelajaran
d. Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang telah dipelajari
e. Seberapa kontribusi program pembelajaran yang
dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa.
Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran berdasarkan kesimpulan data
yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain merevisi program pembelajaran.
Dalam hal ini evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proses
pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil yang diharapkan
B.
Pentingnya Pembelajaran Inovatif
Daya kreativitas dan inovasi secara alamiah
telah dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh dan berkembangnya pada setiap
orang ini akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-masing
untuk mengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur kreativitas
dan inovasi pada setiap orang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah
dengan adanya latihan yang berkesinambungan. Latihan ini harus dibarengi pula
dengan penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan
nilai yang berlandaskan pada IMTAQ.
Inovasi
pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru.
Dengan adanya inovasi
pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat, dan
penuh tantangan.
Suasana pembelajaran seperti itu dapat mempermudah peserta didik dalam
memperoleh ilmu dan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki
pada peserta didik untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Contoh
inovasi pembelajaran yang
sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengan nyanyian, membuat materi
pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingat yang didukung
dengan media, juga dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan
sekitar dalam melakukan inovasi pembelajaran.
Mendidik tidak
hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik, tetapi juga membuka pola
pikir mereka bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup
mereka sehingga dari ilmu tersebut, mampu merubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan mereka menjadi
lebih baik.
Penguasaan
terhadap materi yang dikelola dan ditampilkan secara profesioal, dari hati dan
tanpa paksaan, logis, dan menyenangkan, serta dipadukan dengan pendekatan
personal-emosional terhadap peserta didik akan menjadikan proses pembelajaran
yang ingin dicapai terwujud. Selain itu, pembelajaran juga harus dibuat
bervariasi dengan menciptakan suatu metode pembelajaran yang baru atau dengan
kata lain inovasi.
Berbicara tentang
inovasi, sebenarnya kata ini seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi
tidak setiap perubahan dikatakan sebagai inovasi. Inovasi adalah suatu ide,
penemuan atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang
benar-benar baru bagi seseorang yang bersifat relatif. Sedangkan inovasi
pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode atau kiat seorang guru dalam
membelajarkan siswa dengan berbagai
tujuan tertentu.
Inovasi pembelajaran
merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal
ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Kemauan guru
untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan,
metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya
berbagai inovasi-inovasi baru.
Tanpa didukung kemauan dari guru untuk
selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan
bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat pentingnya inovasi, maka inovasi
menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu melakukan inovasi dalam
pembelajaran. Langkah
yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru dengan menggunakan
metode baru yang inovatif. Adapun strategi
mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:
- Kuasai teori pembelajaran
- Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
- Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
- Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
- Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
- Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
- Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
0 komentar:
Posting Komentar