TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
A.
Definisi dan Teori Kepemimpinan
1.
Definisi
Kepemimpinan
Konsep kepemimpinan merupakan komponen
fundamental di dalam menganalisis proses
dan dinamika di dalam organisasi. Untuk itu banyak kajian dan diskusi yang
membahas definisi kepemimpinan yang justru membingungkan. Secara umum definisi
kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut. “Kepemimpinan berarti kemampuan
dan kesiapan yang dimiliki oleh seorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu mamaksa orang
atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu
yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan”
(Tati Rosmiati dan Dedi Achmad Kurniadi, 2009:125).
"Kepemimpinan" adalah proses memengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini
sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
"Kepemimpinan"adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan
apapun yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing
and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect,
and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah
seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan
orang–orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan
kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas (Field Manual : 22-100).
Sedangkan menurut Joseph
C. Rost (1993), "Kepemimpinan"adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di
antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang
mencerminkan tujuan bersamanya. Unsur kunci dari definisi ini dirangkum pada
gambar dibawah ini.
Kepemimpinan
|
Pengaruh
|
Pengikut
|
Tujuan Bersama
|
Keinginan/Niat
|
Tanggung Jawab
|
Perubahan
|
"Kepemimpinan" melibatkan
hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di antara orang-orang yang
menginginkan perubahan signifikan dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan
yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan). Pengaruh (influence)
dalam hal ini berarti hubungan di antara pemimpin dan pengikut sehingga bukan
sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa
paksaan. Dengan demikian kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling
mempengaruhi.
Pendapat tersebut di atas
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ralp M. Stogdill bahwa "Kepemimpinan"adalah
proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada
penentuan dan pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian,
Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua sumber-sumber,
dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, "Kepemimpinan"
memiliki beberapa implikasi, antara lain :
a.
Kepemimpinan
berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers).
Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin.
Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
b.
Seorang pemimpin
yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or her power) mampu menggugah
pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan
bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan
dalam berbagai situasi.
c.
Kepemimpinan
harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab
yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak
sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang
lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication)
dalam membangun organisasi.
2. Teori Kepemimpinan
a. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan
Kilbourne menerangkan "Kepemimpinan"berkenaan dengan
sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
b. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa
pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia
memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi.
Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu
melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
c. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa "Kepemimpinan" dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian
pedmimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan
kepada kelompok.
d. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin
tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan
semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
e. Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa
"Kepemimpinan"merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin
harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual
dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
f. Teori pertukaran
Blau
(1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang
cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan
kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan
segala kewajibannya.
0 komentar:
Posting Komentar