A. Inovasi Pendidikan
Menurut Roger " inovasi " adalah suatu gagasan, objek benda atau kegiatan yang
dianggap baru. Bagi Drucker " inovasi " adalah perubahan, ide
atau gagasan yang mendorong seseorang sebagai penggunanya bekerja dan berkarya
dan lebih baik dari sebelumnya atau menghasilkan dimensi kinerja baru. Inovasi
terjadi secara beriringan dengan timbulnya tantangan, karena setiap " inovasi "
menyebabkan orang berada dalam situasi berbeda dan memerlukan penyesuaian diri (dalam Prawiradilaga, 2012:212). Sedangkan menurut Udin Syaefudin Sa’ud,
"Inovasi Pendidikan" adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda
adri hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Menurut Roger suatu " inovasi "dapat diterima oleh masyarakat
banyak, sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan yang
dimaksud yaitu sifat-sifat khusus atau kekhasan yang dapat mempermudah proses
penebaran atau inplementasi inovasi itu sendiri. Kekhasaan itu antara lain :
1.
Manfaat Relatif
Inovasi mempunyai keuntungan ekonomis dan dapat
menaikkan gengsi sosial atau pandangan masyarakat lain terhadap orang tertentu (Adopter) yang menggunakan inovasi itu
2.
Sesuai
Inovasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai
budaya yang berlaku dimayarakat. Semakin sesuai suatu inovasi dengan nilai dan
masyrakat semakin mudah masyarakat menerimanya.
3.
Tidak Rumit/Mudah
Inovasi dapat diterima karena " inovasi " tersebut
mudah diterapkan atau digunakan oleh masyarakat.
4.
Dapat dicoba
Mayarakat atau Khalayak diberi kesempatan untuk
melaksanakan uji coba terhadap inovasi. Dengan demikian masyarakat dapat
melihat dan memutuskan kegunaan inovasi itu bagi mereka.
5.
Dapat diamati
Inovasi bersifat nyata dan berwujud membuat " inovasi " itu dapat diamati oleh
mayarakat.
"Inovasi Pendidikan"adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan,
baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem
pendidikan nasional.Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada
outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan
masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan
rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan
latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.
Tujuan"Inovasi Pendidikan" adalah meningkatkan efisiensi,
relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik
sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber,
tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Seiring
dengan peningkatan mutu pendidikan, "Inovasi Pendidikan" khususnya inovasi pembelajaran dilakukan agar terciptanya
program pembelajaran yang inovatif. Program pembelajaran yang inovatif didesain
menjadi sebuah kegiatan yang menarik
agar suasana pembelajaran di dalam kelas tidak membosankan. Kreativitas dan
inovasi juga dapat mencorakkan situasi pembelajaran yang ceria. Sebagai
pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal. Faktor-Faktor yang mesti diperhatikan dalam"Inovasi Pendidikan"antara lain:
1.
Guru
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus betul-betul membawa siswanya
kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru
harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki
kewibawaan karena dapat memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan
dan pengaruh. Dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan
pembaharuan dalam pendidikan, kita harus meningkatkan profesionalisme guru.
2.
Siswa
Siswa merupakan objek utama
dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh pengalaman belajar mereka,
dan kualitas pendidikannya bergantung pada pengalamannya, kualitas
pengalaman-pengalaman, sikap-sikap, temasuk sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan
belajar dipengaruhi oleh orang yang dikaguminya. Oleh karena itu, dalam
mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harus memperhatikannya dari segi murid
karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
3.
Materi ajar
Materi ajar adalah segala
bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis,
maupun materi tidak tertulis. Materi ajar disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki komptensi yang
diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi
ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.
4.
Lingkungan
Proses pembelajaran
berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda. Lingkungan belajar merupakan lingkungan
atau situasi fisik yang ada di dalamnya pembelajaran diharapkan berlangsung.
Selain ruang kelas, pembelajaran juga berlangsung dalam laboratorium (lab komputer, lab sains atau
lab bahasa), perpustakaan, pusat media, taman bermain, kunjungan lapangan,
teater, aula belajar dan dirumah. Agar suasana belajar tidak membosan, guru
bisa menyelenggarakan proses belajar tidak hanya diruang kelas tetapi guru bisa
mengadakannya di luar,. Misalnya proses belajar di ditaman sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar