Pendidikan Terbaru Indonesia. Pendidikan Makalah Indonesia. Politik Sukses Indonesia.Pendidikan Dakwah Indonesia

Senin, 12 Januari 2015

PERENCANAAN PENDIDIKAN PADA MASA DEPAN

PERENCANAAN PENDIDIKAN PADA MASA DEPAN

A.    Perencanaan Pendidikan
1.      Hakikat Perencanaan
a.       Pengertian Perencanaan
"Perencanaan" memegang peranan penting dalam ruang lingkup pendidikan karena menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan perencanaan yang matang, suatu pekerjaan tidak akan berantakan dan tidak terarah. Perencanaan yang matang dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan.
Roger A. Kaufman (Herjanto, 1997:2) mengemukakan bahwa"Perencanaan"  adalah suatu proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang absah dan bernilai. Perencanaan sering juga disebut jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.
M. Fikry (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, 2007:5) menguraikan bahwa a) perencanaan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan; b) proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan; c) perencanaan adalah upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan resources yang ada.
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (Afifuddin, 2005:6) mereumuskan "Perencanaan"  sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentu secara matang dalam hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Dari berbagai definisi di atas, dapat dianalisis dan ditarik unsur penting dalam menyusun suatu rencana, bahwa perencanaan memuat unsur 1) suatu yang berhubungan dengan masa depan, 2) seperangkat kegiatan, 3) proses sistematis, dan 4) hasil serta tujuan tertentu yang hendak dicapai. Intinya perencanaan adalah serangkaian proses menuju tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian,"Perencanaan"  adalah usaha untuk menggali pihak yang bertanggung jawab terhadap berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktivitas tersebut tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan komperhensif. Pada sisi lain, perencanaan dapat dikatakan sebagai usaha mencari penanggung jawab terhadap berbagai rumusan kebijakan untuk dilaksanakan bersama sesuai dengan bidang masing-masing.
b.      Tujuan Perencanaan
1)      Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan
2)      Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3)      Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4)      Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5)      Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu.
6)      Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7)      Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8)      Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9)      Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
c.       Manfaat Perencanaan
1)      Standar pelaksanaan dan pengawasan.
2)      Pemilihan berbagai alternatif  terbaik.
3)      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan .
4)      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
5)      Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6)      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
7)      Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

2.      Pengertian Pendidikan
Banyak pandangan tentang makna pendidikan. Hal itu sangat bergantung pada sisi garapan "pendidikan" itu akan dikaji. Terlepas dari hal tersebut, ada kesamaan fokus yang menjadi ciri hakiki makna "pendidikan", yaitu bahwa pendidikan merupakan usaha manusia (Dinn Wahyudin, 2004:2).
Dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan "pendidikan" adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.
Dalam Islam, pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyah yang barasal dari bahasa Arab, sedangkan yang mendidik dinamakan murobi. Secara umum, kata tarbiyah dikembalikan pada tiga kata kerja yang berbeda, yakni:
a.       Rabaa-yarbu yang bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang;
b.      Rabiya-yarbaa yang bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh;
c.       Rabba-yarubbu yang bermakna aslahahu, tawalla amrahu, sasa-ahuu, wa qaana ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

3.      Pengertian Perencanaan Pendidikan
Perencanaan atau planing merupakan salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting. Kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana sangat memengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Oleh karena itu, pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam hal ini, perencanaan pendidikan adalah perencanaan yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu memulai, menjalani dan mencapai pendidikan (Sarbini & Neneng Lina, 2011:27).
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud & Abin Syamsuddin Makmun (2007:9-12), perencanaan pendidikan adalah suatu kegiatan melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan, prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan sistem pendidikan negara dan peserta didik yang dilyani oleh sistem tersebut. Untuk memudahkan pembatasan perencanaan pendidikan, ada empat persolan pokok yang dibahas dalam perencanaan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.       Tujuan, apakah yang akan dicapan dengan perencanaan?
b.      Status posisi sitem pendidikan yang ada, bagaimana keadaan yang ada sekarang?
c.       Kemungkinan pilihan alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan.
d.      Strategi, penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Menurut Coombs (Sarbini&Neneng Lina, 2011:28), perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid serta masyarakatnya.
Afifuddin menarik kesimpulan dari berbagai pakar di atas bahwa perencaan temasuk perencanaan pendidikan bukan hanya sebagai pola dasar (blue-print), melainkan juga merupakan petunjuk dalam pengambilan keputusan tentang cara mencapai tujuan itu. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan tidak terhenti pada saat tersusunnya dan disetujuinya rencana itu oleh pengambil keputusan, tetapi erat hubungannya dengan saat implementasinya.


PERENCANAAN PENDIDIKAN PADA MASA DEPAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

INFO Pendidikan Terbaru