Pendidikan Terbaru Indonesia. Pendidikan Makalah Indonesia. Politik Sukses Indonesia.Pendidikan Dakwah Indonesia

Senin, 12 Januari 2015

Pola Perencanaan Pendidikan Islam Seiring Paradigma Baru Pendidikan Islam

1.    

  Pola Perencanaan Pendidikan Islam: Seiring Paradigma Baru Pendidikan Islam
Hujair A.H. Sanaky mengemukakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari akar dan kebudayaan suatu bangsa dan tentu saja norma yang dianutnya. Proses pendidikan yang berakar dari kebudayaan, berbeda dengan praksis pendidikan yang terjadi dewasa ini yang cenderung mengaliensikan proses pendidikan dari kebudayaan. Kita memerlukan suatu perubahan paradigma (paradigma shift) dari pendidikan untuk menghadapi proses globalisasi dan menata kembali kehidupan masyarakat Indonesia. Cita-cita era reformasi adalah membangun suatu masyarakat madani Indonesia. Oleh karena itu, arah perubahan paradigma baru pendidikan Islam diarahkan untuk terbentuknya masyarakat madani Indonesia tersebut. Arah perubahan paradigma pendidikan dari paradigma lama ke paradigma baru, terdapat dalam berbagai aspek mendasar dari upaya perubahan tersebut.
a.       Paradigma lama memperlihatkan upaya pendidikan lebih cenderung pada sentralistik, kebijakan lebih bersifat top down, orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat parsial, karena pendidikan didesain untuk sektor pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan, serta teknologi perakitan. Peran pemerintah sangat dominan dalam kebijakan pendidikan, dan lemahnya peran institusi pendidikan dan institusi non-sekolah
b.      Paradigmabaru, orientasi pendidikan pada desentralistik, kebijakan pendidikan bersifat bottom up, orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat holistik; artinya pendidikan ditekankan pada pengembangan kesadaran untuk bersatu dalam kemajemukan budaya, kemajemukan berpikir, menjungjung tinggi nilai moral, kemanusiaan dan agam, keasadaran kreatif, produktif dan kesadaran hukum. Meningkatkan peran serta masyarakat secara kualitatif dan kuantitatif dalam upaya pengembangan pendidikan, pemberdayaan institusi masayarakat, seperti keluarga, LSM, pesantren, dunia usaha, lembaga-lembaga kerja, dan pelatihan, dalam upaya pengelolaan dan pengembangan pendidikan, yang diorientasikan pada terbentuknya masayakat madani Indonesia.
Upaya membangun pendidikan Islam berwawasan global bukan persoalan mudah, karena pada waktu bersamaan, pendidikan Islam harus memiliki kewajiban untuk melestarikan, menanamkan nilai-nilai ajaran Islam dan pada pihak lain, berusaha untuk menanamkan karakter budaya nasional Indonesia dan budaya global. Sekalipun demikian, upaya untuk membangun pendidikan Islam yang berwawasan global dapat dilaksanakan dengan langkah terencana dan strategis. Dalam menyusun strategi untuk menjawab tantangan perubahan tersebut, paling tidak harus memperhatikan beberapa ciri berikut:
a.  Pendidikan Islam diupayakan lebih diorientasikan atau “lebih menekankan upaya proses pemebelajaran (learning) daripada (teaching)”
b.      Pendidikan Islam dapat “diorganisasi dalam suatu struktur yang lebih bersifat fleksibel”
c.  Pendidikan Islam dapat “memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri.
d.      Pendidikan Islam, “merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa beriteraksi dengan lingkungan”. (Zamroni, 2000:9)

Keempat ciri ini, dapat disebut dengan paradigma pendidikan sistematik-organik yang “menuntut pendidikan bersifat double tracks, artinya pendidikan sebagai suatu proses yang tidak dilepaskan dari perkembangan dan dinamika masyarakat”.
A.    Kesimpulan
Pendidikan berjalan sepanjang hayat masyarakat, dengan menekankan sikap kreatif, kritis, tanggap terhadap permasalahan lingkungan dan memiliki nilai moral yang tinggi. Selain itu pendidikan tidak terlepas dari kultur bangsa sebagai karakter, dan tentunya adanya kesesuaian antara tujuan pendidikan dan kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan di masyarakat. Pemerintah sebagai salah satu tonggak pelaksanaan pendidikan sudah menjadi kewajiban ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pelayanan pendidikan sebagaimana tercantum dalam UU Dasar 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia untuk masa depan selain mengedepankan aspek intelektualitas juga menekankan aspek kesadaran moral sebagai penyeimbang tatkala seorang peserta didik berinteraksi langsung baik dengan pendidik atau masyarakat umum. Karena tanpa didasari itu, perencanaanpendidikan pada masa depan akan cenderung gagal. Dengan adanya perencanaan pendidikan maka akan mampu mengatasi faktor reformasi, faktor sosial-budaya, globalisasi, humanisasi dan demokratisasi, dan faktor kombinasi pendekatan. Disamping itu, perlu juga dilakukannya sebuah perencanaan pendidikan berwawasan Islam untuk menghadapi dunia global agar pendidikan mampu menyaring kulturalisasi dari dunia luar.


Pola Perencanaan Pendidikan Islam Seiring Paradigma Baru Pendidikan Islam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

INFO Pendidikan Terbaru